RSS

Sejarah Lahirnya Ideologi Liberal -part 2-


Sejarah Lahirnya Ideologi Liberal -part 2-

The Dark Ages


Keruntuhan Imperium Romawi Barat memunculkan gereja Kristen sebagai institusi dominan dalam masyarakat Kristen barat. Mulailah abad pertenghan, yang bagi Eropa dikenal dengan nama Zaman Kegelapan (The Dark Ages).
“Saat itu kehidupan sosial meluncur menuju kehancuran, gereja menjadi satu-satunya institusi yang memberikan solusi kehidupan. Gereja menyediakan jawaban bagi masyarakat tentang konsep kehidupan dan kematian. Karena itu, pengaruh gereja meluas begitu cepat ke seluruh daratan Eropa, melibas berbagai pengaruh pandangan dan kepercayaan tradisional Eropa. Sepanjang daratan Eropa dari Italia sampai Irlandia, terbentuk masyarakat baru yang berpusat pada kekristenan. Ketika kota-kota mengalami kehancuran, biara menjelma menjadi pusat-pusat kebudayaan. Biara juga menjadikan perawata dan bantuan bagi orang-orang sakit dan miskin serta menyiapkan tempat bagi para pengembara.”
Awal abad pertengahan merupakan periode pembentukan Institusi Kepausan.
“Diawal abad pertengahan paus hampir mengklaim dirinya sebagai Ketua Super Negara Internasional. Dimana semua penguasa politik sekuler harus tunduk padanya.”
Pada tahun 497 Perancis beralih menjadi Negara Kristen. Pada tahun 590 kekuasaan paus diperluas oleh Paus Gregorius.
“Akibatnya Paus Gregorius dikenal sebagai The Gread penyusun Kekuasaan Politik Kepausan(Creator Of The Polical Power Of The Popes). Dialah yang membangun pertama kali birokrasi kepausan abad pertengahan dan memperkuat kekuasaan kepausan (Papacy’s Power). Gregorius menggunakan Metode Administrasi Romawi untuk mengorganisasikan kekayaan gereja di Italia, Sisilia, Sardinia, Gaul dan wilayah lainnya. Dia memperkuat otoritas kepausan atas uskup dan para pastur lainnya, mengirimkan misionaris ke Inggris untuk menaklukkan Anglo-Saxons. Dia juga melakukan aktivitas ekonomi dengan mengimpor gandum untuk memberi makan Prajurit Romawi dan mengirimkan pasukan melawan kelompok Heretic Lombards.”
Pada tahun 751 Pepang Purta Charles Martle menjadi raja di Kerajaan Fank.
“Terjadi aliansi antara paus dan raja pepang yang menghasilkan kerajaan kepausan. Sebaliknya paus memberikan legitimasi terhadap keluarga pepang atas tahtah Kerajaan Frank.”
Pada tahun 771 Charle Manyen atau dikenal sebagai Charles Yang Agung putra Pepang Menjadi raja di Kerajaan Frank sebuah kerajaan terkuat di Eropa masa itu.
“Wilayah Kerajaan Frank saat itu terdiri dari Prancis kanan. Belgia, Swis dan ditambah sebagian Negara Belanda dan Jerman.”
Pada tahun 772 Charle Manyen mulai melakukan ekspansi ke Saxony sebuah wilayah di Utara Jerman.
“Faktor agama menjadi penyebab mengapa perang Saxony begitu ketat dan berdarah. Orang-orang Saxon yang tak beragama dipaksa oleh Charle Manyen untuk memeluk agama nasrani. Mereka yang menolak dibaktis atau yang kembali murtad dijatuhi hukuman mati. Diperkirakan tidak kurang dalam seperempat penduduk Saxon terbunuh dalam proses pemasukan agama secara paksa ini.”
Menjelang tahun 774 Lombards sepenuhnya ditaklukan oleh Charle Manyen. Italia Utara pun disatukan dengan Kerajaan Perancis.
“Charle Manyen berhasil menyatukan hampir seluruh Eropa Barat dibawah kekuasaanya. Kerajaanya terdiri dari sebagian besar Prancis sekarang Jerman, Swis, Austria. Negara Belanda ditambah sebagian besar Italia dan banyak lagi daerah-daerah perbatasan.”
Pada hari natal tahun 800 di Roma Paus Leo III mangenakan mahkota diatas kepala Charle Manyen dan mengumumkan bahwa dia adalah Kaisar Romawi.
“Kekaisaran Romawi Barat yang sudah hancur diabad sebelumnya dinyatakan bangkit kembali dan Charle Manyen merupakan pengganti Agustus Chaisar (Kaisar Agustus yang sah) Muncullah kekuasaan Romawi Suci. Aksi Paus Loe III ini sekaligus memindahkan gelar itu dari Kekaisaran Romawi Timur yaitu Bizantium kebarat. Penobatan Charle Manyen oleh Paus ini menyelesaikan pertentangan berabad-abad lamanya antara Negara dan gereja di Eropa.”
Di Eropa gereja mendominasi kekuasaan politik dan ekonomi.
“Pada Abad ke-10, gereja merupakan pemilik lahan terbesar di Eropa Barat. Ketika itu gereja memiliki hampir sepertiga wilayah Italia dan sejumlah besar kekayaan diwilayah-wilayah lainnya.”
Pada tahun 1054 mulai terjadi perpecahan antara gereja Yunani yang dibawah Kekaisaran Romawi Bizantium dan Gereja Latin yang dibawah Kerajaan Romawi Suci. Pada tahun 1073 mulai terjadi konflik antara kerajaan dengan kepausan.
“Konflik bermula ketika Paus Gregorius VII melarang keterlibatan Raja Hendrik IV dalam pengangkatan pejabat gereja. Paus berargumen bahwa konsep gereja sebagai monarki, berasal dari tradisi Imperium Romawi. Paus sendirilah yang berhak mengangkat dan memberhentikan para uskup, mengadakan suatu siding umum dan mengeluarkan peraturan moral dan keagamaan. Jika paus mengucilkan seorang penguas, maka penguasa itu berarti telah berada diluar tubuh kekaisaran dan karena itu dia tidak dapat menjadi penguasa diwilayah Kristen. Raja Hendri IV menolak klaim paus tersebut, dan menyatakan bahwa kekuasaan raja juga datang langsung dari Tuhan. Menghadapi pertentangan itu Paus Gregorius, menyerukan kepatuhan pasif terhadap Raja Hendri IV. Pada akhir pertarungan Hendri IV takluk dan dipaksa menemui Paus Gregorius di Kanosa pada tahun 1077. Paus kemudian, meringankan hukuman atas Hendri IV tetapi tidak memulihkan kekuasaannya. Kasus ini menunjukkan bahwa aktivitas kekuasaan paus atas pemerintah. Institusi kepausan meskipun tanpa tentara ternyata mampu melakukan pengucilan terhadap raja yang sangat besar kekuasaannya di Eropa.”
Pada tanggal 27 November 1095 paus Urbanus II menyulut perang salib.
“Paus Urbanus II yang berasal dari kota Katilong, Sumaiya di Perancis. Memprakarsai dan menggerakan suatu persidangan dewan Gereja yang sangat besar di kota Clermont, Perancis. Persidangan ini dihadiri oleh 225 Uskup Gereja dari seluruh sekte Kristen di Eropa Barat. Di depan beribu-ribu masa paus Urbanus II berseru kepada para seluruh dunia Kristen untuk bersatu dalam sebuah pengang suci, merebut kembali tanah suci orang Kristen dari tangan kaum muslim Turki Seljuk. Paus Urbanus juga mengunggah hasrat-hasrat manusia terhadap harta dan kekuasaan. Dia tunjukkan bahwa tanah suci itu merupakan daerah yang subur dan kaya, jauh lebih subur dan kaya daripada negeri-negeri Kristen di Eropa. Dan terakhir Paus Urbanus II menjamin barang siapa yang ikut Perang Salib ini akan terbebas dari hukuman balasan dan akan terbebas dari dosa.”
Pada tahun 1096 terjadi perang salib yang pertama.
“Kemenangan berpihak pada perang salib Perancis yang bertolak di Eropa Barat. Mereka menyerbu Anatolia dan Syria dan menguasai garis pantai wilayah Syam hingga ke Masjid Al-Aqsa. Di masjid Al-Aqsa pasukan yang biadab ini membunuh puluhan ribu kaum muslim dengan cara disembelih. Umat Islam yang melemah akibat terpecahnya Khilafah Islam dari sejumlah keamiran dan kesultanan tidak mampu menghadapi pasukan kafir ini. Pasukan salib Perancis kemudian, mendirikan kerajaan-kerajaan salib seperti Roma, Antolia, Armenia, Tarablus dan,Baitul Maqdis.”
Selama menduduki wilayah Syam terjadi kontak antar pasuka salib dengan Islam.
“Kebudayaan Islam yang saat itu lebih maju dibandingkan kebudayaan Eropa membuat pasukan salib terpengaruh oleh peradaban Islam. Kebiasaan-kebiasaan kaum muslim dan mereka menikmati sebagian keunggulan bentuk-bentuk fisik peradaban Islam. Kebangkitan atau menggeliatnya berbagai ilmu dan teknik Eropa selama Renaisans banyak terinspirasi dari sumber-sumber Islam.”
Pada tahun 1188 Sultan Salahuddin Al-Ayyubi berhasil menghancurkan kerajaan salib Perancis..
“Pasukan Salib kembali ke negerinya dengan tertunduk karena kegagalan dan aib yang diperoleh.”
Pada tahun 1198 kekuasaan Gereja memuncak saat Innausensterpilih menjadi paus. Pada tahun 1377 terjadilah perang 100 tahun antara Perancis dan Inggris. Pada tahun 1453 pasukan Utsmani dipimpim Sultan Muhammad Al-Fatih berhasil membebaskan Konstantinopel.
“Keberhasilan ini menjadi babak akhir dari kekuasaan Romawi Bizantium dan merupakan realisasi janji Rasullah Saw bahwa ibu kota Kaisar Heraclius yakni Konstantinopel yang selama ratusan tahun menjadi jantung kehidupan Imperium besar itu akan dibebaskan oleh pasukan islam. Konstantinopel kemudian berubah nama menjadi Istambul yang berarti Kota Islam.”
Jatuhnya konstantinopel ini menggetarkan bangsa Eropa Latin dan Jerman beserta koalisinya.
“Saat itulah muncul apa yang dikenal dalam sejarah sebagai masalah timur bagi bangsa barat yaitu bagimana cara membebaskan diri bahaya Islam. Ketika itu, tiada ada usaha lain yang dapat dilakukan kecuali membujuk para Sultan dan Khalifah Ustmani dan menjaga hubungan damai antar mereka dan kaum muslim.”
Sementara itu, di Spanyol telah memudarnya kekuasaan islam, berkuasalah Ferdinand dari Kerajaan Aragon dan Isabella dari Kerajaan Castile. dan pada tahun 1482 mereka menduduki Pengadilan Inkuisisi. Pengadilan ini dimaksud agar terjadi keseragam agama di seluruh Spanyol yakni, semua orang harus Bergama Kristen. Pengadilan merupakan forum pengadilan Gerejani yang dikenal keganasan hukumnya dan ketidakadilan cara-caranya. Diperkirakan sedikitnya 2.000 orang dibakar selama 20 tahun pertama berlakunya Inkuisisi Spanyol. Ironisnya sekita 85% korban penyiksaan dan pembunuhan hasil Pengadilan Inkuisisi adalah wanita. Antara tahun 1450-1800 diperkirakan 2-4 juta wanita dibakar hidup-hidup baik di daratan Katholik maupun Protestan Eropa. Kekejaman Inkuisisi dilakukan Gereja kerena menganggap para paus sebagai Wakil Kristus yang diklaim mempunyai sifat Infalible (tidak bisa salah) dan ketika paus melegalisasikan berbagai kerajaan dan penindasan maka hal itu dilakukan sebagai wakil tuhan. Pada tahun 1492 di Granada jatuh ke tangan Isabella dan Ferdinand maka berakhirlah pemerintahan Islam di Spanyol. Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mengusir kaum yahudi di Spanyol. Pengusiran ini dilakukan atas tekanan Pendeta Torkoemada seluruh yahudi Spanyol harus masuk Kristen atau pergi dari Spanyol. Pada tahun 1502 giliran kaum muslim Spanyol yang dihalau pergi.


NARASUMBER :
  • KH. IR. MUHAMMAD SHIDDIQ  AL JAWI, Kepala Pusat Penelitian dan Studi Ekonomi Islam STEI Hamfara Yogyakarta
  • DR. IR. BUDI KARTIWA, CESA,Alumnus Univerite d'Angers, France
  • IR. UMAR ABDULLAH,
    Penulis Buku Kapitalisme, The Satanic Ideology
  • USTH. IR. LATHIFAH MUSA, Produser Voice of Islam RadioNetwork
NB : ini adalah ringkasan dari video "Sejarah lahirnya Ideologi Liberal"
http://www.youtube.com/watch?v=tdfrDIt9Ca8 

0 komentar:

Posting Komentar